Cari Info Di Sini Sobat

Minggu, 15 April 2012

Bagaimana cara mengatasi insomnia??

Siapa pun pasti akan terganggu jika mengalami susah tidur. Gangguan tidur atau insomnia ternyata bisa mengganggu siklus tubuh. Bahkan insomnia yang berkepanjangan bisa memicu depresi. Insomnia adalah sebuah gangguan tidur yang ditandai dengan gejala-gejala seperti selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus-menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan tidur. Atau penderita sering terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali tidur. Seringkali penderita terbangun lebih cepat dari yang diinginkannya dan tidak dapat kembali tidur.
Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur. Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.
berikut beberapa tips yang dilansir Yahoo! Health untuk mengatasi insomnia

Penyebab Insomnia :
Insomnia ini bisa disebabkan menyerang semua golongan usia. Meskipun demikian, angka kejadian insomnia akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini mungkin disebabkan oleh stress yang sering menghinggapi orang yang berusia lebih tua. Disamping itu, perempuan dikatakan lebih sering menderita insomnia bila dibandingkan laki laki.
Selain karena masalah stress, insomnia juga bisa terjadi karena ada masalah pada makanan Anda. Hal lain yang bisa menyebabkan insomnia adalah suasana kamar yang tidak mendukung, cemas, hingga konsumsi kafein yang berlebih.
Menurut Dr Olga Parra yang melakukan penelitian bersama tim peneliti dari University Hospital Barcelona, Spanyol, kesulitan tidur atau ’sleep apnea’ bisa berdampak pada naiknya resiko stroke yang mengakibatkan kematian. Kesulitan selama tidur kemungkinan disebabkan oleh adanya gangguan secara berkala saat mengambil nafas.

Ini bisa menjadi resiko baru sebuah kematian yang disebabkan oleh stroke. Kesulitan untuk tidur atau ’sleep apnea’ diperkirakan dialami hampir 20% orang dan setidaknya gangguan pernafasan itu mengalami masa interval 10 detik atau lebih yang bisa dialami selama 300 kali dalam semalam.

Dalam penelitiannya, Dr Olga Parra melibatkan 161 pasien penderita stroke untuk melihat hubungan antara resiko stroke dengan ’sleep apnea’. “Penelitian kami merupakan kali pertama yang menyebut adanya hubungan antara ’sleep apnea’ dan stroke yang bisa menimbulkan kematian,” ujarnya. Hubungan itu sangat jelas dimana ’sleep apnea’ merupakan gangguan pernafasan selama tidur karena terhambatnya aliran udara.

Dr Olga Parra mulai melakukan monitoring atas penderita stroke setelah pihak rumah sakit mendapati kenyataan adanya pasien yang mengalami stroke setelah mengalami gangguan selama tidur. Selama hampir 30 bulan melakukan penelitian, Dr Olga Parra menghadapi kenyataan bahwa 22 dari 161 pasien meninggal dunia.

Setengah dari 22 pasien itu mengalami serangan stroke tahap kedua. Pasien yang paling tinggi dari 161 pasien itu adalah penderita ’sleep apnea’ dan menduduki resiko paling tinggi mengalami stroke. Demikian kesimpulan tim pimpinan Dr Olga Parra yang dipublikasikan oleh the European Respiratory Journal.

Stroke merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian dan terjadi jika aliran darah ke otak mengalami hambatan. Karena mengalami hambatan maka aliran oksigen tidak bisa mengalir ke otak. Menurut WHO di tahun 2002 silam diperkirakan 5.5 juta orang meninggal diseluruh dunia karena stroke.

Mengomentari hasil penelitian Dr Olga Parra itu, Ludger Grote dari Sahlgrenska Hospital, Swedia, mengatakan penelitian itu membuat orang makin memahami peran ’sleep apnea’ pada pasien penderita stroke. “Studi Dr Olga Parra memperjelas potensi sleep apnea pada penderita stroke. Hal itu bisa menjadi sebuah pertimbangan untuk melihat implikasi untuk melakukan manajemen stroke.”

Kini Dr Olga Parra akan menyebarluaskan hasil studi mereka ke pusat rehabilitasi ’sleep apnea’ diseluruh Spanyol untuk mengurangi angka kematian akibat stroke. Lima tahun kedepan Dr Olga Parra berharap bisa dimunculkan hasil studi yang baru.

tips untuk mengatasi insomnia :
Hanya gunakan tempat tidur untuk tidur, tidak untuk membaca, melakukan pekerjaan administrasi, menonton televisi, camilan atau membuat panggilan telepon, Jika Anda telah berbaring di tempat tidur, tetapi rasa kantuk Anda tidak kunjung datang, cobalah beberapa teknik ini: Menghitung domba atau menghitung mundur dari 100 untuk menghentikan diri dari memikirkan berbagai macam masalah kemarin atau besok hari. Setelah itu, tarik napas panjang selama beberapa detik secara mendalam, tahan beberapa detik, kemudian hembuskan. Atau bisa juga melihat beberapa sudut di kamar Anda dengan seksama, sehingga mata pun lelah dan kantuk akan segera datang., Jika Anda tidak bisa tidur setelah berbaring di tempat tidur selama 30 menit atau lebih, apa yang harus dilakukan? Cobalah untuk membaca sesuatu yang sangat membosankan, membiasakan rutinitas tidur dari jam biasanya, atau lebih cepat dari jam sebelumnya, Sebelum tidur sebaiknya Anda menghindari tembakau dan minuman yang mengandung kafein (tidak hanya kopi, tapi minuman lain seperti teh dan soft drink).
Hindari alkohol sebelum tidur. Bila minum-minum mungkin membuat Anda berpikir dapat segera memberikan rasa kantuk ternyata tidak tepat. Karena Anda bisa segera tidur, dan kemudian bangun dan sulit untuk tidur kembali karena efek dari alkohol yang dikonsumsi. Sebaliknya, bila Anda memilih untuk makan malam beberapa jam sebelum tidur, ini solusi lebih tepat. Pasalnya, makan beberapa jam sebelum tidur dapat membuat tidur terasa lelap.
Hindari tidur di depan televisi, dan cobalah bangun pada waktu yang sama setiap hari bukan tidur di saat akhir pekan. Latihan setiap hari untuk tidur dan bangun pada jam yang sama guna melatih adrenalin Anda.
Tata dan atur kamar tidur Anda dengan ventilasi yang baik serta atur
Anda juga dapat mencoba beberapa cara lain, di antaranya: mandi air hangat, menikmati segelas susu hangat, makan makanan ringan sebelum tidur, atau mendengarkan musik klasik.
Gunakan penutup telinga bila Anda termasuk orang yang tidak bisa terlelap bila mendengar suara bising.
Jika Anda mempunyai nyeri sendi atau sakit kepala, minum obat tidur sebelum tidur (tetapi pastikan tidak mengandung kafein).
tips lainnya :
1. Olah Raga Teratur
Berolah raga teratur. Beberapa penelitian menyebutkan berolah raga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami masalah dengan tidur. Olah raga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan bukan beberapa menit menjelang tidur. Dengan berolah raga, kesehatan anda menjadi lebih optimal sehingga tubuh dapat melawan stress yang muncul dengan lebih baik.
2. Kurangi konsumsi kaffein
Minimalisasikan asupan kafein seperti teh atau kopi. Bila Anda ingin mengkonsumsinya, lakukanlah di pagi hari, atau paling lambat 4 jam sebelum tidur di malam hari. Kafein yang dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur hanya akan menghambat datangnya rasa kantuk.
3.Perhatikan waktu makan
Anda mesti memperhatikan waktu makan, beri waktu minimal dua jam sebelum tidur setelah menyantap makanan terakhir makan malam. Jarak makan yang terlalu dekat dengan waktu tidur justru akan meningkatkan metabolisme dan suhu tubuh, sehingga membuat tidur semakin sulit. Dengan cara ini, Anda juga dapat menjaga berat badan, mengingat tidur setelah makan besar akan banyak menyimpan lemak.
Jika benar-benar kelaparan, pilihlah cemilan seperti sereal gandum yang dicampur susu, tofu, bubur gandum, atau roti yang ditaburi wijen. Namun, tetap saja berikan jarak minimal satu jam sebelum tidur karena tryptophan juga membutuhkan waktu untuk merangsang otak.
4. Makanlah makanan berkarbohidrat menjelang tidur
Untuk bisa tidur dengan nyenyak, tubuh Anda membutuhkan trytophan atau yang sering disebut zat penidur. Trytophan, yang merupakan jenis asam lemak, berfungsi menghasilkan serotonin yang dapat mengendurkan syaraf pada pusat otak. Saat otak sudah rileks, Anda akan lebih mudah tertidur dengan kualitas yang baik.
Trytophan banyak terdapat pada makanan berkabohidrat ringan. Kue muffin, biskuit, atau buah bisa dijadikan solusi. Namun jangan terlalu kenyang, pencernaan Anda akan terbebani karena harus bekerja keras mencerna, sehingga istirahat Anda tidak dapat maksimal.
5.Lakukan aktivitas yang membuat Anda nyaman untuk tidur
Anda bisa memulainya dengan menuangkan minyak aromaterapi pada diffuser, mandi air hangat, menyetel lagu favorit atau melapisi tempat tidur dengan selimut yang nyaman. Saat tidur, matikan lampu, matikan hal hal yang menimbulan suara, pastikan anda nyaman dengan suhu ruangan tidur anda. Jauhkan jam meja dari pandangan anda karena benda itu dapat membuat anda cemas karena belum dapat terlelap sementara jarum jam kian larut.
6. Tempat tidur hanya untuk tidur
Bila Anda ingin membaca atau menonton tv sebaiknya lakukan di tempat lain sehingga saat Anda pergi ke tempat tidur, ‘alarm’ di tubuh Anda segera mengingatkan bahwa ini adalah waktu untuk tidur. Hal ini akan membantu tubuh anda menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tidur. Saat anda berbaring di tempat tidur, maka akan timbul rangsangan untuk tidur.
7. Jernihkan pikiran
Jernihkan pikiran anda. Enyahkan segala kekhawatiran yang menghinggapi pikiran anda. Salah satu cara untuk ini adalah menuliskan semua pikiran anda lewat media blog.
8. Tidur dan bangunlah dalam periode yang teratur
Tidur dan bangunlah dalam periode waktu yang teratur setiap hari. Waktu tidur yang kacau akan mengacaukan waktu tidur anda selanjutnya.
Jika tips-tips ini tidak mampu juga memberikan hasil yang positif bagi Anda, segeralah hubungi dokter.